tekad

 
 
Kami sadari jalan ini kan penuh onak dan duri
Aral menghadang dan kedzaliman yang akan kami hadapi
Kami relakan jua serahkan dengan tekad di hati
Jasad ini , darah ini sepenuh ridho di hati
Kami adalah panah-panah terbujur
Yang siap dilepaskan dari busur
Tuju sasaran , siapapun pemanahnya
Kami adalah pedang-pedang terhunus
Yang siap terayun menebas musuh
Tiada peduli siapapun pemegangnya
Asalkan ikhlas di hati tuk hanya Ridho Ilahi
Robbi....
Kami adalah tombak-tombak berjajar
Yang siap dilontarkan dan menghujam
Menembus dada lantakkan keangkuhan
Kami adalah butir-butir peluru
Yang siap ditembakkan dan melaju
Dan mengoyak menumbang kezaliman
Asalkan ikhlas di hati tuk jumpa wajah Ilahi Rabbi
Kami adalah mata pena yang tajam
Yang siap menuliskan kebenaran
Tanpa ragu ungkapkan keadilan
Kami pisau belati yang selalu tajam
Bak kesabaran yang tak pernah akan padam
Tuk arungi da’wah ini , jalan panjang
Asalkan ikhlas dihati menuju jannah Ilahi Rabbi

Rancangan PROGRAM KEGIATAN TAHUN 2012

Rancangan
PROGRAM KEGIATAN TAHUN 2012
Tahun 2012
Kegiatan
Powered
Januari

-         TahunBaru
-         Training Motivasi Siswa SLTA se Lubuk Sikaping
-         Training Motivasi Siswa SLTP se Lubuk Sikaping
PSDA dan Pengma Kerjasama Lembaga Training Motivasi Spiritual Padang
Februari

-         AwalPerkuliahanSmesterGenap
-         Training  Motivasi Siswa SLTP – SLTA Se Kec. Bonjol
-         Bulan Dana “Pengumpulan Dana” Donatur Alumni/Usaha Mandiri
·         PENDIRIAN KOPERASI IMAMS 2012
·         USAHA MANDIRI IMAMS

PSDA dan Pengma
Bidang Pendanaan Dan Usaha
Maret

-         WisudaSmesterGenap
-         Pelatihan Pemamfaatan internet /  Membuat WEB BLOG untuk Guru2 SLTA – SLTP dan SD dan Pejabat daerah se Kab. Pasaman
-         Pelatihan WEB Blog bagi SISWA Se kab. Pasaman
-         Ujian Tengah Semester
Bidang Informasi dan komunikasi
April

-         Pelatihan Kepemimpinan OSIS se Kab. Pasaman
PSDA dan PENGMA
Mei

-         Pengadaan Sekretariat Baru
Bidang Kesekretariatan
Juni

-         UjianAkhir Semester
-         LiburSmester “KegiatanPengabdianMasyarakat”
·         Penyuluhan Kesehatan
·         Kompetisi Bola Kaki Se Kec. Mapat Tunggul
·         Penyuluhan Agama

Bidang Kesehatan
Bidang Keagamaan
Bidang Olah Raga
Dan Semua
Juli

-         Bimbel GRATIS Masuk PTN Favorit Se Sumatera Barat > Bimbingan SNMPTN / DaftarMahasiswaBaru
Bidang Pengma dan Semua
Agustus

-         PuasaRamadhan 1433 H “BukaBersama”
-         KegiatanKeagamaan”
-         Hari Raya IdulFitri “Halal Bialal”
-         AwalKuliahSmesterGanjil

Bidang Keagamaan
September

-         Training Dasar Organisasi Generasi ke 3 IMAMS Mahasiswa BP 2011 dan 2012
·         Hari ke 1 Materi
·         Hari ke 2 Out Bond
Bidang PSDA
Oktober

-         WisudaSmesterGenap

November



Desember
-         MUBES IV IMAMS
-         Pelantikan Pengurus 2013 danRapat Kerja Pengurus 2013
-         Kemah tahun baru
Semua

Wisata Religi


Shalat Yuk


Download Undang-undang Pendidikan



Download PP No 19 Tahun 2005
Undang - undang Sisdiknas
Undang - undang Badan Hukum Pendidikan

Potensi Teknologi Pendidikan di Masa Depan

Teknologi Pendidikan mengandung komponen-komponen Teori dan Praktek dalam Desain, Pengembangan, Pemanfaatan, Pengelolaan dan Penilaian Proses dan Sumber untuk Belajar dapat bersinergi dengan berbagai bidang. Dengan demikian Teknologi Pendidikan tentunya banyak berkiprah secara luas untuk memajukan system pendidikan di Indonesia melalui potensi-potensinya. Secara umum potensi-potensi Teknologi Pendidikan (Ely, 1979)

  1. Meningkatkan produktivitas pendidikan dengan jalan: mempercepat tahap belajar (rate of learning), membantu guru untuk menggunakan waktu secara baik dan mengurang beban guru dalam menyajikan materi, sehingga akan dapat banyak membina dan mengembangkan kegairahan pebelajar.
  2. Memberi kemungkinan pembelajaran lebih bersifat individual dengan jalan: mengurangi control guru dan member kesempatan pebelajar berkembang sesuai dengan kemampuannya.
  3. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan jalan: perencanaan program pembelajaran yang sistematis dan pengembangan bahan yang dilandasi penelitian perilaku.
  4. Lebih memantapkan pembelajaran dengan jalan: meningkatkan kapabilitas manusia dengan berbagain media komunikasi dan penyajian informasi dan data lebih kongkrit.
  5. Memungkinkan belajar secara seketika (immediacy of learning), karena hal ini dapat mengurangi jurang pemisah antara pembelajaran di dalam dan diluar kelas juga memberi pengetahuan langsung.
  6. Memungkinkan penyajian pembelajaran lebih luas, terutama adanya Media massa dengan jalan: pemanfaatan bersama (secara lebih luas) tenaga atau kejadian-kejadian langka serta penyajian informasi menembus batas geografi

Belajar dengan cara menyenangkan bagi pebelajar, banyak kurang mendapatkan perhatian tenaga pendidik, sebagian besar tenaga pendidik mengajar dengan ceramah dan menjejali pebelajar dengan materi demi memenuhi target kurikulum. Sebenarnya kita sebenarnya telah melakukan inovasi-inovasi telah dikembangkan dan disebarluaskan, kita dapat berbangga hati karena telah melakukannya, akan tetapi kita tidak terlalu berbangga hati dan sibuk dengan kegiatan diri sendiri tanpa melihat disekeliling kita bagaimana Negara-negara tetangga menyiasati tantangan masa depan untuk membawa bangsanya pada persaingan global ? tentunya bangsa Indonesia juga akan terkait dengan masalah tersebut. Indonesia adalah Negara terbesar di Asia Tenggara, tentunya semakin rumit masalah yang akan dihadapi dimasa mendatang.
Dua masalah pokok yang umum dihadapi oleh setiap Negara yaitu peningkatan mutu dan perluasan kesempatan belajar. Berbagai upaya telah dilakukan oleh banyak Negara dengan mengagendakan reformasi pendidikan sebagai agenda pembangunan untuk mengatasi masalah tersebut. Pendayagunaan Teknologi Pendidikan (Educational Technology) atau apapun namanya banyak versi yang telah dikembangkan oleh Negara-negara tersebut seperti Teknologi untuk Pendidikan (Technology for Educational), Teknologi Informasi (Information Technologi/IT) atau Teknologi Komunikasi dan Informasi (Information and Comunication Technology / ICT) telah diyakini sebagai salah satu cara strategis untuk mengatasi masalah tersebut.

Manusia Idaman Abad 21 (10 Karakter Muslim Sejati)


Individu-individu yang madani

Apakah Anda pernah berpikir seperti apa muslim sejati itu? Bagaimanakah sosoknya? Seorang muslim sejati bisa diibaratkan seperti sebuah pohon. Akarnya kuat menghunjam. Batangnya kuat menjulang, demikian pula dahan dan bahkan ranting-rantingnya. Daun-daunnya lebat. Dan setiap musim menghasilkan buah yang banyak dan manis rasanya.
Akar-akar yang kokoh tersebut adalah salimul ‘aqidah (aqidah yang lurus), shahihul ‘ibadah (ibadah yang benar), dan matinul khuluq (akhlaq yang mulia). Ibarat akar sebuah pohon, tiga karakter inilah yang akan menopang karakter-karakter lainnya. Karakter-karakter baik tidak akan mampu tumbuh dengan baik jika tiga karakter dasar ini rapuh. Adapun batang, dahan, ranting, dan daun-daunnya adalah potensi-potensi diri yang tumbuh dengan baik, yang meliputi karakter qawiyyul jism (fisik yang kuat), mutsaqqaful fikr (berwawasan luas), mujaahidun linafsihi (pengendalian diri), harisun ‘ala waqtihi (menjaga waktu), munazhzhamun fii syu’unihi (tertib dalam setiap urusan), dan qadirun ‘alal kasbi (mampu mencari nafkah). Sedangkan buah yang bisa dipetik setiap musim adalah karakternya yang nafi’un lighairihi (memberi manfaat bagi orang lain). Semua karakter tadi jika dikumpulkan berjumlah sepuluh. Itulah sepuluh karakter muslim sejati. Dan berikut ini uraian singkat mengenai masing-masing karakter tersebut.
Pertama, salimul ‘aqidah (aqidah yang lurus). Seorang muslim sejati memiliki aqidah yang kokoh, yang tidak bercampur dengan sedikit pun keraguan dan kesyirikan. Tidak pula bisa diombang-ambingkan dan dibuat gelap mata oleh sulitnya kehidupan. Ia ridha Allah sebagai tuhannya, Islam sebagai agamanya, dan Muhammad sebagai nabi dan rasulnya. Ia beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, kitab-kitab yang diturunkan kepada para rasul-Nya, Hari Akhir, dan taqdir-Nya. Keimanannya bukan pula hanya pengakuan di bibir saja, namun terpatri kuat dalam hati dan termanifestasikan dalam segenap perilakunya. Itulah iman yang sebenarnya, yang tidak hanya sekadar ’percaya’, namun juga benar-benar mewujud dalam sikap dan perilaku.
Kedua, shahihul ‘ibadah (ibadah yang benar). Diatas aqidah yang kuat, seorang muslim senantiasa giat beribadah. Ibadahnya pun benar-benar ditunaikan sesuai dengan tuntunan Rasulullah. Untuk ibadah-ibadah yang bersifat ritual (mahdhah), ia hanya mengikuti contoh tauqifi (apa adanya) dari Rasulullah, tidak menambah-nambahi dan tidak pula mengurangi. Sedangkan untuk ibadah-ibadah yang bersifat muamalah (ghayr mahdhah), ia senantiasa berkreasi dan berinovasi dengan menyandarkannya pada bingkai (manhaj) yang telah dituntunkan oleh Rasulullah.
Ketiga, matinul khuluq (akhlaq yang mulia). Dengan aqidah yang kokoh dan ibadah yang giat, muncullah akhlaq yang mulia pada diri seorang muslim, ibarat mutiara yang indah dan berkilau. Akhlaq meliputi keadaan hati seseorang dan juga suluknya (moralitas, perilaku, dan adabnya). Hati seorang muslim adalah hati yang bening, yang bersih dari segala bentuk penyakit hati, dan bahkan dipenuhi dengan sifat-sifat yang mulia seperti ikhlas, tawakkal, sabar, ridha, cinta kasih, dan sebagainya. Adapun suluk seorang muslim adalah suluk yang terpuji dan menawan, yang muncul dari dirinya secara spontan karena telah menjadi kebiasaan yang tak terpisahkan dari kepribadiannya.
Keempat, qawiyyul jism (fisik yang kuat). Seorang muslim sejati tidak akan menelantarkan keadaan tubuhnya. Ia senantiasa menjaga agarnya tubuhnya sehat dan bugar. Ia selalu berusaha mengkonsumsi makanan dan minuman yang baik untuk kesehatan, dan membiasakan pola hidup sehat. Bahkan, ia juga melatih tubuhnya agar memiliki stamina yang kuat, dengan cara rajin berolahraga. Ia sadar, dengan tubuh yang sehat, bugar, dan kuat, ia akan mampu menjalankan ibadah dengan lebih baik.
Kelima, mutsaqqaful fikr (berwawasan luas). Seorang muslim sejati juga senantiasa memperhatikan akal pikirannya. Ia benar-benar mensyukuri nikmat akal pikiran dengan cara terus mengasah kecerdasannya dan memberinya ilmu dan wawasan baru. Tidak hanya ilmu mengenai agamanya, tetapi juga wawasan umum yang perlu diketahui. Ia tidak pernah berhenti belajar, karena ia tahu bahwa menuntut ilmu itu minal mahdi ilal lahdi ’dari lahir sampai mati’.
Keenam, mujaahidun linafsihi (pengendalian diri). Pada diri manusia terdapat nafsu yang senantiasa condong pada kemewahan dan kesenangan dunia, dan senantiasa mendorong manusia untuk melakukan berbagai macam keburukan. Seorang muslim sejati adalah seseorang yang bisa mengendalikan segala dorongan tersebut dan mengendalikan dirinya. Allah Ta’ala berfirman, ”Adapun barangsiapa yang takut akan kebesaran Tuhannya dan sanggup menahan dirinya dari ajakan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat kembalinya.” (QS An-Nazi’at: 40-41)
Ketujuh, harisun ‘ala waqtihi (menjaga waktu). Waktu adalah kehidupan itu sendiri. Jika waktu telah bergerak, ia tidak akan mampu dimundurkan meski hanya satu detik saja. Untuk itu, seorang muslim sejati benar-benar perhatian dengan waktu. Ia tidak pernah menyia-nyiakan waktunya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat, apalagi hal-hal yang buruk. Ia tahu bahwa kewajiban yang mesti ia tunaikan lebih banyak daripada waktu yang ia miliki. Untuk itulah, ia benar-benar cermat dalam mengatur waktu yang ia miliki.
Kedelapan, munazhzhamun fii syu’unihi (tertib dalam setiap urusan). Seorang muslim sejati bukanlah orang yang suka melakukan segala sesuatu dengan asal-asalan. Ia senantiasa menunaikan urusan dan pekerjaannya dengan baik. Prinsip yang senantiasa ia pegang adalah ihsan dan itqan dalam beramal ’melakukan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya’. Dengan begitu iapun akan menjadi muslim yang berprestasi, beretos kerja tinggi, dan berkinerja jempolan.
Kesembilan, qadirun ’alal kasbi (mampu mencari nafkah). Seorang muslim sejati bukanlah seorang pengemis dan peminta-minta. Ia senantiasa berusaha untuk bisa mandiri. Ia pun tahu bahwa tangan diatas lebih baik daripada tangan dibawah. Untuk itu iapun giat bekerja agar bisa memenuhi kebutuhan ekonominya dan bisa berinfaq di jalan Allah.
Kesepuluh, nafi’un lighairihi (memberi manfaat bagi orang lain). Dengan segala potensi dan kapasitas yang dimiliki, seorang muslim sejati pasti bermanfaat bagi masyarakat. Ia pasti bisa berkontribusi untuk umat dengan segala kelebihan yang ia miliki. Ia bukanlah orang yang ’adanya sama dengan tidak adanya’, atau orang yang ’adanya tidak menambah dan tidak adanya tidak mengurangi’, apalagi orang yang ’adanya tidak diinginkan dan tidak adanya senantiasa diharapkan’. Rasulullah saw bersabda, ”Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi manusia lainnya.”
Demikianlah sekilas mengenai sepuluh karakter muslim sejati. Mari kita senantiasa berusaha untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas diri kita, sehingga bisa memenuhi kesepuluh kriteria ini. Dengan menjadi muslim sejati, kita akan lebih siap untuk berkontribusi dalam memperjuangkan agama Allah. Insyaallah.
sumber : ikadijatim.org

Semangat Beribadah Kepada Allah ketika fisik sehat

Beribadah kepada Allah adalah tujuan hidup kita. salah satu bentuk syukur kita kepada Allah adalah dengan beribadah kepadanya dengan tetap manjaga kesehatan fisik. kolerasi antara kesehatan fisik dengan semangat beribadah sangat erat kaitannya.
Seseorang yang sehat dan kuat fisiknya akan juga bersemangat dalam beribadah. maka mari kita jaga kesehatan fisik kita.