A.
Pengertian Tujuan Belajar
Belajar
merupakan peristiwa yang sepantasnya dialami oleh anak dalam situasi-situsi
tertentu baik di sekolah maupun di luar sekolah.Belajar merupakan proses
internal yang komplek.Yang terlibat dalam proses internal tersebut adalah
seluruh mental, yang meliputi ranah-ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Dari
segi guru, proses belajar dapat diawali secara tidak langsung.Artinya proses
belajar yang merupakan proses internal siswa tidak dapat diamati, tetapi dapat
dipahami oleh guru.Proses belajar tersebut tampak melalui prilaku siswa
mempelajari bahan belajar.Prilaku belajar tersebut merupakan respon siswa
terhadap tindak mengajar atau tindak pembelajaran dari guru.
B.
Perlunya Tujuan Belajar
Tujuan
merupakan satu diantara hal pokok yang harus diketahui dan disadari oleh
seorang guru sebelum memulai mengajar.Pada proses pembelajaran yang
dilaksanakan oleh guru untuk suatu bidang studi maka si guru hendaknya
merumuskan tujuan tujuan instruksionalnya,tujuan tersebut masih bersifat
umum.Secara konkrit tujuan bisa dicapai dengan merumuskan tujuan instruksional
umum, kemudian dijabarkan dalam tujuan instruksional khusus.
Untuk
keperluan yang praktis, tujuan umum perlu diurai di dalam satu susunan atau
sistematika tujuan, sehingga mudah merealisasi tujuan umum secara bertingkat
atau bertahap.Tujuan khusus tidak pernah menjadi tujuan yang terrakhir.Dengan
demikian tujuan khusus adalah titik terminal.
Yang
dibutuhkan guru secara praktis ialah rincian tujuan umum sampai pada suatu
taraf yang sedemikian ruapa sehngga mencapai taraf yang dapat diukur dan
dinilai.Menjadi kewajiban guru untuk sungguh-sungguh mengadakan analisa dan
pengelompokkan berdasarkan kategori susunan atau taraf tujuan-tujuan khusus.
C.
Jenis-jenis Tujuan Belajar
Kegiatan
belajar adalah suatu proses yang bertujuan dimana antara siswa dan guru
sama-sama mengupayakan agar kegiatan pembelajaran memperoleh hasil belajar yang
meksimal.Tujuan pembelajaran terdiri dari Tujuan Instruksional(tujuan mata
pelajaran), Tujuan pembalajaran umum (tujuan umum), dan tujuan pembelajaran
khusus (sasaran belajar).
Hal
yang harus dijadikan pedoman untuk perumusan operasional yang baik:
·
Berpusat pada perubahan tingkah laku
siswa
·
Mengkhususkan dalam bentuk-bentuk yang
terbatas
·
Realistis bagi kebutuhan perkembangan
siswa
Hal
yang dijadikan guru untuk merinci tujuan pmbelajaran:
·
Merinci tujuan umum menjadi lebih khusus
·
Memusatkan kekhususan intu pada diri
anak didik
·
Menetapkan kewajaran tujuan khusus itu
ditinjau dari kebutuhan rill dari anak didik
UNSUR-UNSUR
DINAMIS DALAM BELAJAR
1.
Dinamika Siswa Dalam Belajar
Ada
6 jenis perilaku ranah Kognitif:
·
Pengetahuan, mencakup kemempuan ingatan
terhadap hal yang telah dipelajaridan tersimpan dalam ingatan
·
Pemahaman, mencakup kemampuan menagkap
arti dan makna hal yang dipelajari
·
Penerapan, mencakup kemempuan menerapkan
metode dari kaedah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru
·
Analisis, mencakup kemampuan merinci
suatu kesatuan dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami
dengan baik
·
Sintesi, mencakup kemampuan membentuk
suatu pola baru
·
Evaluasi, mencakup kemempuan membentuk
pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu
5
jenis ranah Afektif:
·
Penerimaan, mencakup kepekaan tentang
hal tertentu
·
Partisipasi, mencapuk kesediaan
memperhatikan
·
Pemikiran dan penetuan sikap
·
Organisasi, kemampuan membentuk suatu
sistem
·
Pembentukan pola hidup, mencakup
kemampuan menghayati nilai dan membentuknya menjadi nila kehidupan pribadi
Ranah
Psikomotorik
·
Persepsi
·
Kesiapan
·
Gerakan terbimbing
·
Gerakan yang terbiasa
·
Gerakan kompleks
·
Penyesuaian pola gerakan
·
Kreativitas
2.
Dinamika Guru Dalam Kegiatan
Pembelajaran
a)
Bahan belajar
Merupakan
sajian yang harus diberikan pada siswa berupa pengetahuan, perilaku, nilai,
sikap dan metode perolehan
b)
Susunan belajar
Kondisi
gedung sekolah, tata ruan kelas, dan alat-alat belajar berpengaruh terhadap
kagiatan belajar.
c)
Media dan sumber belajar
Guru
berperan penting dalam menempatkan media.Beberapa yang harus dipertimbangkan
guru:
·
Apakah media dan sumber belajar tersebut
bermanfaat untuk mencapai sasaran belajar
·
Apakah isi pengetahuan pada media masa
dapat digunakan dalam pembelajaran
·
Apakah isi pengetahuan pada alam dan
lingkungan bermanfaat untuk pokok bahasan tertentu.
d)
Guru sebagai sumber belajar
Peran
penting guru dalam pembelajaran adalah:
·
Membuat desain pembelajara yang tertulis
·
Meningkatkan diri menjadi seorang guru
yang berkepribadian baik
·
Bertindak sebagai guru yang mendidik
·
Meningkatkan profesionalitas keguruan
·
Melakukan pembelajaran sesuai dengan berbagai
model pembelajaran
PRINSIP-PRINSIP
BELAJAR
1.Prinsip siswa aktif
Keaktifan
belajar ditandai oleh adanya keterlibatan secara optimal, baik intelektual,
emosional dan fisik jika dibutuhkan. Pandangan mendasar yang perlu menjadi
kerangka pikir setiap guru adalah bahwa pada prinsipnya anak-anak adalah
makhluk yang aktif.
2.Prinsip Motivasi
Motivasi adalah suatu
kondisi dari pelajar untuk memprakarsai kegiatan, mengatur arah kegiatan itu
dan memelihara kesungguhan. Secara alami anak-anak selalu ingin tahu dan
melakukan kegiatan penjajagan dalam lingkungannya. Rasa ingin tahu ini
seyogianya didorong dan bukan dihambat dengan memberikan aturan yang sama untuk
semua anak.
3.Prinsip perbedaan individu
Implikasi
atau penerapan prinsip-prinsip perbedaan individual dalam proses pembelajaran,
terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan guru sebagai berikut:
1) Para
siswa harus dapat dibantu untuk memahami kekuatan dan kelemahan dirinya dan
untuk selanjutnya mendapat perlakuan dan layanan kegiatan belajar yang mereka
butuhklan.
2) Para
siswa harus terus didorong memahami potensi dirinya dan untuk selanjutnya mampu
merencanakan dan melaksanakan kegiatan.
3) Peserta
didik membutuhkan variasi layanan, tugas, bahan dan metode yang selaras dengan
minat, tujuan, dan latar belakang mereka. Hal ini terutama disebabkan para
pesrta didik cenderung memilih kegiatan belajar yang sesuai dengan pengalaman
masa lampau yang mereka rasakan bermakna untuk dirinya.
4) Para
siswa harus dapat dibantu untuk memahami kekuatan dan kelemahan dirinya serta
pemenuhan kebutuhan belajar maupun bimbingan yang berbeda dengan siswa-siswa
yang lain.
5)
Kesempatan-kesempatan yang tersedia untuk belajar dapat lebih diperkuat
bilamana para siswa tidak merasa terancam oleh proses yang ia ikuti serta
lingkungannya sehingga mereka memiliki keleluasan untuk berpartisipasi secara
efektif dalam kegiatan belajar.
6) Para
siswa yang telah memahami kekuatan dirinya akan lebih cenderung memiliki
dorongan dan minat untuk belajar secara lebih sungguh-sungguh.
4.Prinsip kesiapan
yang dimaksud dengan kesiapan alah
kondisi individu yang memungkinkan ia dapat belajar. Berkenaan dengan hal itu
terdapat berbagai macam taraf kesiapan belajar untuk suatu tugas khusus.
Seseorang siswa yang belum siap untuk melaksanakan suatu tugas dalam belajar
akan mengalami kesulitan atau malah putus asa.
5.Prinsip Persepsi
Persepsi adalah interpretasi
tentang situasi yang hidup. Setiap individu melihat dunia dengan caranya
sendiri yang berbeda dari yang lain. Persepsi ini mempengaruhi perilaku
individu. Seseorang guru akan dapat memahami murid-muridnya lebih baik bila ia
peka terhadap bagaimana cara seseorang melihat suatu situasi tertentu.
6.Prinsip tujuan
Tujuan ialah sasaran khusus yang
hendak dicapai oleh seseorang.
7.Prinsip kognitif
Belajar kognitif mencakup asosiasi
antar unsur, pembentukan konsep, penemuan masalah, dan keterampilan memecahkan
masalah yang selanjutnya membentuk perilaku baru, berpikir, menalar, menilai
dan berimajinasi merupakan aktivitas mental yang berkaitan dengan proses
belajar kognitif. Proses belajar itu dapat terjadi pada berbagai tingkat
kesukaran dan menuntut berbagai aktivitas mental.
8.Prinsip psikomotor
a) Perkembangan psikomotorik anak,
sebagian berlangsung secara beraturan dan sebagian diantaranya tidak beraturan.
b) Di dalam tugas suatu kelompok akan
menunjukkan variasi kemampuan dasar psikomotorik.
c) Struktur ragawi dan sistem syaraf
individu membantu menentukan taraf penampilan psikomorik.
d) Melalui aktivitas bermain dan
aktivitas informal lainnya para siswa akan memperoleh kemampuan mengontrol
gerakannya secara lebih baik.
e) Seirama dengan kematangan fisik dan
mental, kemampuan belajar untuk memadukan dan memperluas gerakan motorik akan
lebih dapat diperkuat.
9.Prinsip eveluasi
Pelaksanaan latihan evaluasi memungkinkan bagi individu untuk
menguji kemajuan dalam pencapaian tujuan. Penilaian individu terhadap proses
belajarnya dipengaruhi oleh kebebasan untuk menilai. Evaluasi mencakup
kesadaran individu mengenai penampilan, motivasi belajar dan kesiapan untuk
belajar. Individu yang berinteraksi dengan yang lain pada dasarnya ia mengkaji
pengalaman belajarnya dan hal ini pada gilirannya akan dapat meningkatkan
kemampuannya untuk menilai pengalamannya.
No comments:
Post a Comment