Abna Hidayati : Jadi Doktor, Berawal dari Liputan Berita

Padang – Selangkah lagi, Abna Hidayati, dosen muda di Universitas Negeri Padang (UNP) akan mengukuhkan diri sebagai salah seorang Doktor Ilmu Pendidikan di kampus terkemuka itu. Rabu (13/8) pagi ini, dia akan mengikuti ujian terbuka program doktor di Lantai V Gedung PascaSarjana UNP.
Kepadanya patut diacungkan jempol. Betapa tidak, di tengah kesibukan mengurus keluarga dan pekerjaan, perempuan kelahiran Batusangkar, 26 Januari 1983 ini mampu menyelesaikan pendidikan S3-nya tepat waktu. “Saya memulai kuliah ini pada September 2011 lalu,” ceritanya kepada Singgalang, beberapa hari lalu.

Ayang, begitu dia akrab disapa, sangat cinta belajar. Dari kecil dia memang hobi mempelajari banyak hal. Kecintaannya pada ilmulah yang membawanya selalu mampu menyelesaikan setiap jenjang pendidikannya dengan baik dan tepat waktu. Begitu juga saat kuliah S3 Pasca Sarjana UNP.
Menjadi doktor diakuinya sudah menjadi cita-citanya sejak beberapa tahun silam. Saat kuliah strata satu (S1) pada Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UNP, Ayang yang pernah menjadi wartawan di Surat Kabar Kampus Ganto yang dikelola mahasiswa di kampus yang terkenal sebagai pencetak tenaga pendidik itu diminta meliput ujian terbuka program doktor. Hal tersebut sangat menarik hatinya dan dia bertekad bisa pula menyelesaikan pendidikannya dengan meraih gelar doktor. Jadilah harapan itu diwujudkannya dalam tiga tahun terakhir.
Rabu pagi ini, mantan wartawati Antara dan isteri Brigadir Rahmat Hamulian dan ibu dari Keisya F. Salsabil ini akan memaparkan disertasinya berjudul “Pengembangan Kurikulum Pendidikan Karakter Bagi Siswa Sekolah Dasar”. “Disertasi ini berhasil saya tulis dengan dimotori oleh Prof.Dr.M.Zaim.M.Hum, Prof. Dr. Kasman Rukun,M.Pd, dan Dr. Darmansyah ST. M.Pd.,” katanya.
Pemilihan judul disertasi itu diakui anak dari Abdurrani (pensiunan SMP 28 Padang) dan Putrina (Pensiunan IAIN IB Padang) itu setelah melihat fenomena kenakalan remaja dan kemerosotan moral yang terjadi di masyarakat khususnya generasi muda. “Saya menilai kondisi itu terjadi karena belum terimplementasinya pendidikan karakter yang efektif pada lingkungan sekolah,” katanya.
Selama ini, menurut menantu dari Amri Harun Lubis dan Farida Usmant itu, pendidikan karakter hanya dijalankan dalam tataran konseptual, sehingga kurang berlangsung efektif. Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu dirancang sebuah kurikulum yang implementatif yang mudah diimplementasikan guru di sekolah. “Adapun rancangan produk yang dihasilkan, yakni buku guru, buku siswa, desain lingkungan belajar dan buku agenda siswa yang mendukung optimalisasi pendidikan karakter di sekolah, khususnya siswa kelas IV yang menjadi fokus penelitian saya,” bebernya.
Ayang memaparkan, kurikulum pendidikan karakter yang dirancang dibuat terintegrasi dalam mata pelajaran. Hal tersebut sesuai dengan konsep pembelajaran tematik yang terdapat pada Kurikulum 2013 yang diberlakukan pada siswa SD. Pengembangan produk penelitian dilakukan dengan menggunakan model ADDIE (analisis, desain, pengembangan, implementasi, evaluasi). Berdasarkan implementasi pada tiga sekolah dengan kategori baik, sedang, dan kurang menunjukkan desain kurikulum sudah praktis dan efektif. Dalam proses implementasi kurikulum pendidikan karakter itu diperlukan kerja sama dari semua pihak, yakni orang tua dan sekolah.
Dunia jurnalistik
Kiprah perempuan yang juga aktif melakukan kegiatan penelitian di bawah bimbingan Ketua Lembaga Penelitian UNP, Dr. Alwen Bentri, M.Pd., itu terbilang menarik untuk diikuti. Pernah bercita-cita menjadi reporter televisi, Ayang kini malah menjadi dosen di UNP. Cita-cita menjadi reporter TV memang tidak kesampaian. Namun dia pernah mengecap manis dan pahitnya menjadi jurnalis. Memulai dari Surat Kabar Kampus Ganto, lulusan SDN 03 Anduring Padang, MTsN Padang dan SMA 3 Padang ini pernah bergabung di LKBN Antara Sumbar yang dipimpin, Herman Nasir sejak menamatkan S1-nya pada 2005 hingga 2008. Saat menjadi wartawan di kantor berita itu, Ayang melakukan peliputan hampir di seluruh kabupaten/kota di Sumbar dan beberapa provinsi dengan konsentrasi liputan bidang pemerintahan, pendidikan dan ekonomi. “Dalam proses liputan sering terkonsentrasi untuk meliput aktivitas Gubernur Sumbar yang ketika itu dijabat H. Gamawan Fauzi yang kini Mendagri,” kenangnya.
Sedangkan karirnya sebagai dosen dimulai pada 2008 setelah meraih gelar master pada Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UNP satu tahun sebelumnya. Di UNP, dia mengajar mata kuliah, diantaranya Kurikulum, Inovasi dan Penelitian Pendidikan. “Mula mengajar memang agak sulit, karena dianggap mahasiswa seperti kakaknya. Namun lama-lama terbiasa,” kenang Ayang sambil tertawa.
Begitulah sekelumit kisahnya. Kini, di hari nan indah ini dia berharap doa keluarga, seluruh handai taulan serta rekan-rekannya agar bisa mengikuti ujian terbuka dengan baik. Supaya asanya menjadi doktor bisa terwujud dan ilmu itu ke depan akan diimplementasikan untuk kemajuan bangsa dan negara tercinta ini. (yuni)

Sumber : http://hariansinggalang.co.id/abna-hidayati-jadi-doktor-berawal-dari-liputan-berita/

No comments: