KONSEP DASAR EVALUASI PROGRAM
PEMBELAJARAN
1. Pengertian
Evaluasi
Ada
tiga istilah yang sering digunakan dalam evaluasi, yaitu tes, pengukuran, dan
penilaian (test, measurement, and assessment).
·
Tes merupakan salah satu cara untuk menaksir
besarnya kemampuan seseorang secara tidak langsung, yaitu melalui respons
seseorang terhadap stimulus atau pertanyaan (Mardapi, 1999:2). Tes merupakan
salah satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu alat untuk mengumpulkan
informasi karakteristik suatu objek. Obyek ini bisa berupa kemampuan peserta
didik, sikap, minat, maupun motivasi. Respons peserta tes terhadap sejumlah
pertanyaan menggambarkan kemampuan dalam bidang tertentu. Tes merupakan bagian
tersempit dari evaluasi.
·
Pengukuran (measurement) dapat didefinisikan
sebagai sebagai proses penetapan angka terhadap individu atau karakteristiknya
menurut aturan tertentu(Ebel dan Frisbie, 1986:14).
·
Penilaian (assessment) memiliki makna
yang berbeda dengan evaluasi. Popham (1995:3) mendefinisikan asesmen dalam
konteks pendidikan sebagai sebuah usaha secara formal untuk menentukan status
siswa berkenaan dengan berbagai kepentingan pendidikan. Penilaian sebagai
proses yang menyediakan informasi tentang individu siswa, tentang kurikulum
atau program, tentang institusi atau segala sesuatu yang berkaitan dengan
sistem institusi.. Berdasarkan pendapat di atas disimpulkan bahwa asesmen atau
penilaian merupakan kegiatan menafsirkan data hasil pengukuran.
Evaluasi
memiliki makna yang berbeda dengan penilaian, pengukuran maupun tes. Evaluasi
merupakan suatu proses menyediakan informasi yang dapat dijadikan sebagai
pertimbangan untuk menentukan harga dan jasa (the worth and merit) dari
tujuan yang dicapai, desain, implementasi, dan dampak untuk membantu membuat
keputusan, membantu pertanggung jawaban dan meningkatkan pemahaman terhadap
fenomena. Menurut rumusan tersebut, inti dari evaluasi adalah penyediaan
informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil
keputusan.
Sementara
itu National Study Committee on Evaluation dalam Stark dan Thomas (1994:12)
menyatakan bahwa evaluation is the process of ascertaining the decision of
concern, selecting appropriate information, and collecting and analyzing
information in order to report summary data useful to decision makers in
selecting among alternatives. Evaluasi merupakan suatu proses atau kegiatan
pemilihan, pengumpulan, analisis dan penyajian informasi yang dapat digunakan
sebagai dasar pengambilan keputusan serta penyusunan program selanjutnya. Hal
ini dipertegas oleh Griffin dan Nix (1991:3) menyatakan:
Measurement,
assessment, and evaluation are hierarchial. The comparison of observation with
the criteria is a measurement, the interpretation and description of the
evidence is an assessment and the judgement of the value or implication of the
behavior is an evaluation.
Pengukuran,
penilaian, dan evaluasi bersifat hierarkis. Evaluasi didahului dengan penilaian
(assessment), sedangkan penilaian didahului dengan pengukuran.
Pengukuran diartikan sebagai kegiatan membandingkan hasil pengamatan dengan
kriteria, penilaian (assessment) merupakan kegiatan menafsirkan dan
mendeskripsikan hasil pengukuran, sedangkan evaluasi merupakan penetapan nilai
atau implikasi perilaku. Brikerhoff dalam Mardapi (2000) menjelaskan bahwa evaluasi
merupakan proses yang menentukan sejauh mana tujuan pendidikan dapat dicapai.
Lebih
lanjut Brikerhoff dalam Mardapi (2000) mengemukakan dalam pelaksanaan evaluasi
terdapat tujuh elemen yang harus dilakukan, yaitu: 1) focusing the
evaluation (penentuan fokus yang akan dievaluasi), 2) designing the
evaluation (penyusunan desain evaluasi), 3) collecting information
(pengumpulan informasi), 4) analyzing and interpreting (analisis dan
interpretasi informasi), 5) reporting information (pembuatan laporan),
6) managing evaluation (pengelolaan evaluasi), dan 7) evaluating
evaluation (evaluasi untuk evaluasi). Berdasarkan pengertian tersebut
menunjukkan bahwa dalam melakukan evaluasi, evaluator pada tahap awal harus
menentukan fokus yang akan dievaluasi dan desain yang akan digunakan.
·
Pengertian evaluasi program
Program
adalah suatu rencana yang melibatkan berbagai unit yang berisi kebijakan dan
rangkaian kegiatan yang harus dilakuakan dalam kurun waktu tertentu.
Evaluasi program yaitu
suatu unit atau kesatuan kegiatan yang bertujuan mengumpulkan informasi tentang
realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan, berlangsung dalam proses yang
berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan sekelompok
orang guna pengambilan keputusan.
2. Tujuan
Evaluasi Program
Sasaran
evaluasi adalah untuk mengetahui keberhasilan suatu program. Sebagimana yang
dikemukakan oleh Ansyar (1989: 134) bahwa ".evaluasi mempunyai satu tujuan
utama yaitu untuk mengetahui berhasil tidaknya suatu
program" Guru adalah orang yang paling penting statusnya dala kegiatan
belajar mengajar, karena guru memegang tugas yang amat penting, yaitu mengatur
dan mengemudikan kegiatan kelas. Untuk membuat proses belajar mengajar lebih
efektif maka tugas guru adalah menciptakan suasana kelas yang kondusif untuk
pembelajara. Untuk menciptakan suasana kelas yang kondusif tersebut perlu
dirancang program pengajaran.
Berhasil
tidaknya suatu program pengajaran, tentu tidak bisa diketahui begitu saja,
tanpa adanya evaluasi program. Oleh karena itu evaluasi program perlu
dilaksanakan oleh guru dalam rangka mengetahui seberapa jauh proram pengajaran
telah berlangsung atau terlaksana, dan jika terlaksana seberapa baik
pelaksanaan program tersebut. Pendek kata, evaluasi program dilaksanakan untuk
mengetahui kelebihan dan kekurangan dari program pengajaran.
Salah satu tujuan
evaluasi yaitu:
·
Untuk memperoleh
dasar bagi pertimbangan akhir suatu periode kerja, apa yang telah dicapai, apa
yang belum dicapai, dan apa yang perlu mendapat perhatian khusus.
·
Untuk menjamin cara kerja yang efektif dan
efisien yang membawa organisasi pada penggunaan sumber daya yang dimiliki
secara efesien dan ekonomis.
·
Untuk memperoleh fakta tentang kesulitan,
hambatan, penyimpangan dilihat dari aspek-aspek tertentu.
3. Fungsi
Evaluasi Program
Adapun fungsi evaluasi
program Menurut scriven (1967) adalah sebagai berikut:
a. Fungsi Formatif yaitu evaluasi dipakai untuk
perbaikan dan pengembangan kegiatan yang sedang berjalan (program, orang,
produk, dsb).
b. Fungsi sumatif yaitu evaluasi dipakai untuk
pertanggungjawaban, keterangan, seleksi atau lanjutan. Jadi evaluasi hendaknya
membantu pengembangan, implementasi, kebutuhan suatu program, perbaikan
program, pertanggungjawaban, seleksi, motivasi, menambah pengetahuan dan
dukungan dari mereka yang terlibat.
c. Fungsi diagnostik yaitu untuk mendiagnostik sebuah
program
Stuffebeam menyatakan
ada dua fungsi evaluasi program, yaitu:
·
Proactive
Evaluation yaitu evaluasi program yang dilakukan untuk melayani pemegang
keputusan
·
Retroactive
Evaluation yaitu evaluasi program yang dilakukan untuk keperluan pertanggung
jawaban.
4. Objek
Evaluasi Program
Pengajaran
dan pembelajaran adalah merupakan suatu aktivitas yang dilaksanakan oleh seorang
guru. Agar program pengajaran yang telah dilaksanakan itu baik atau tidak perlu
dilaksanakan suatu penilaian, yang sering dikenal dengan evaluasi program
pengajaran. Evaluasi program
pengajaran ini meliputi:
a.
Input (masukan)
Siswa adalah
subjek yang menerima pelajaran. Ada siswa pandai, kurang pandai, dan tidak
pandai. Setiap siswa mempunyai bakat intelektual, emosional, sosial yang berbeda. Oleh karena itu dalam
pembuatan program pengajaran hendaknya guru juga perlu memperhatikan
aspek-aspek individu tersebut. Secara umum, hal-hal yang ada pada siswa
berpengaruh terhadap
keberhasilan belajar.
b.
Materi atau Kurikulum
Di Indonesia,
kurikulum berlaku secara nasional karena kita menganut sistem sentralisasi. Meskipun penyusunan dan
pengembangan kurikulum sekolah sudah dilakukan secara cermat dan melibatkan
banyak pihak, namun tidak mustahil bahwa di lapangan masih juga dijumpai
kelemahan dan hambatan. Wilayah Indonesia yang sedemikian luas mengandung
keragaman yang tidak sedikit. Itulah sebabnya guru perlu dibekali dengan
kemampuan untuk melakukan evaluasi program, termasuk mengevaluasi materi
kurikulum. Sasaran yang perlu dievaluasi dari komponen kurikulum ini anatara
lain, kejelasan pedoman untuk dipahami, kejelasan materi yang terantum dalam
GBPP, urutan penyajian materi, kesesuaian antara sumber yang disarankan dengan
materi kurikulum dan sebagainya.
c.
Guru
Guru
merupakan komponen penting dalam kegiatan belajar mengajar. Guru adalah orang
yang diberi kepercayaan untuk meciptakan suasana kelas yang kondusif untuk
pembelajaran. Guru adalah manusia biasa yang mempunyai banyak keterbatasan.
oleh karena itu untuk menutupi kelemahan guru perlu dilakukan pembinaan dan
penataran dalmrangka melaksanakan pembelajaran
d.
Metode atau pendekatan dalam mengajar
Berbeda
dengan evaluasi terhadap kurikulum, evaluasi terhadap metode mengajar merupakan
kegiatan guru untuk meninjau kembali tentang metode mengajar, pendekatan, atau
strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi
kurikulum kepada siswa. Metode mengajar adalah cara-cara atau teknik yang
digunakan dalam mengajar. Sedangkan strategi pembelajaran menunjuk kepada
bagaimana guru mengatur waktu pemenggalan penyajian, pemilihan metoda,
pemilihan pendekatan dan sebagainya.
e.
Sarana: alat pelajaran ata media pendidikan
Komponen lain
yang perlu dievaluasi oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar
adalah sarana pendidikan, yanga meliputi alat pelajaran dan media pendidikan.
Sebelum guru memulai kegiatan mengajar, bahkan sebelum atau sekurang-kurangnya
pada waktu menyusun rencana mengajar, guru telah memilih alat yang kira-kira
dapat membantu melancarkan dan memperjelas konsep yang diajarkan.
Selain guru,
mungkin siswa juga dapat dijadikan titik tolak dalam menentukan apakah sarana
yang digunakan di dalam kegiatan belajar mengajar sudah tepat. Mungkin saja
pada waktu menentukan alat pelajaran guru berpikir bahwa pilihannya sudah
tepat. Tetapi ternyata di dalam praktek pelaksanaan pengajaran, alat tersebut
ternyata kurang atau sama sekali tidak tepat. Proses pengajarannya tidak
menjadi semakin lancar, tetapi mungkin bahkan kacau balau.
Apabila guru
menjumpai dalam mengajar atau ketidak berhasilan siswa dengan nilai
rendah-rendah, ia dapat mecoba mengadakan evaluasi terhadap sarana yang
digunakan. Sasaran evaluasi yang berkenaan antara lain kelengkapannya, ragam
jenisnya, modelnya, kemudahannya untuk digunakan, mudah dan sukarnya diperoleh,
kecocokan dengan materi yang diajarkan, jumlah persediaan dibandingkan dengan
banyaknya siswa yang memerlukan.
f.
Lingkungan
Ada dua macam
lingkungan, yaitu lingkungan manusia dan lingkungan bukan manusia. Yang dapat
digolongkan sebagai lingkungan manusia bukan hanya bukan hanya kepala sekolah,
guru-guru, dan pegawai tata usaha di sekolah itu, tetapi siapa saja yang dengan
atau tidak sengaja berpengaruh terhadap tingkat hasil belajar siswa. Sedangkan
yang dimaksudkan dengan lingkungan bukan manusia adalah segala hal yang berada
di lingkungan siswa yang secara langsung maupun tidak, berpengaruh terhadap
prestasi belajar siswa. Yang termasuk kategori lingkungan bukan manusia
misalnya suasana sekolah, halaman sekolah, keadaan gedung dan sarana lain.
Pengaruh lingkungan bukan manusia dapat positif maupun negative. Tatanan
perabot kelas yang rapi dapat berpengaruh terhadap kesejukan suasana sehingga
siswa dapat belajar dengan tenteram. Sebaliknya suasana yang gaduh di luar
kelas dapat mengganggu konsentrasi siswa dan menyebabkan siswa tidak dapat
seperti yang diharapkan.
5. Jenis-jenis
Evaluasi Program
·
Jenis Evaluasi Berdasarkan Tujuan
a.
Evaluasi Diagnostik: Evaluasi diagnostik adalah
evaluasi yang di tujukan untuk menelaah kelemahan-kelemahan siswa beserta
faktor-faktor penyebabnya.
b.
Evaluasi Selektif: Evaluasi selektif adalah evaluasi
yang di gunakan untuk memilih siswa yang paling tepat sesuai dengan kriteria
program kegiatan tertentu.
c.
Evaluasi Penempatan: Evaluasi penempatan adalah
evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa dalam program pendidikan
tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.
d.
Evaluasi Formatif: Evaluasi formatif adalah evaluasi
yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan meningkatan proses belajar dan
mengajar.
e.
Evaluasi sumatif: Evaluasi sumatif adalah evaluasi
yang dilakukan untuk menentukan hasil dan kemajuan bekerja siswa.
·
Jenis Evaluasi Berdasarkan Sasaran.
a.
Evaluasi Konteks: Evaluasi yang ditujukan untuk
mengukur konteks program baik mengenai rasional tujuan, latar belakang program,
maupun kebutuhan-kebutuhan yang muncul dalam perencanaan
b.
Evaluasi Input: Evaluasi yang diarahkan untuk
mengetahui input baik sumber daya maupun strategi yang digunakan untuk mencapai
tujuan.
c.
Evaluasi Proses: Evaluasi yang di tujukan untuk
melihat proses pelaksanaan, baik mengenai kalancaran proses, kesesuaian dengan
rencana, faktor pendukung dan faktor hambatan yang muncul dalam proses
pelaksanaan, dan sejenisnya.
d.
Evaluasi Hasil Atau Produk: Evaluasi yang diarahkan
untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai dasar untuk menentukan
keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan.
e.
Evaluasi Outcom Atau Lulusan: Evaluasi yang diarahkan
untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut, yankni evaluasi lulusan setelah
terjun ke masyarakat.
·
Jenis Evalusi Berdasarkan Lingkup Kegiatan
Pembelajaran
a.
Evaluasi Program Pembelajaran: Evaluasi yang mencakup
terhadap tujuan pembelajaran, isi program pembelajaran, strategi belajar
mengajar, aspek-aspek program pembelajaran yang lain.
b.
Evaluasi Proses Pembelajaran: Evaluasi yang mencakup
kesesuaian antara proses pembelajaran dengan garis-garis besar program
pembelajaran yang di tetapkan, kemampuan guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran, kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
c.
Evaluasi Hasil Pembelajaran: Evaluasi hasil belajar
mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan,
baik umum maupun khusus, ditinjau dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik.
·
Jenis Evaluasi Berdasarkan Objek Evaluasi
a.
Evaluasi Input: Evaluasi terhadap siswa mencakup
kemampuan kepribadian, sikap, keyakinan.
b.
Evaluasi Transformasi: Evaluasi terhadao unsur-unsur
transformasi proses pembelajaran antara lain materi, media, metode dan
lain-lain.
c.
Evaluasi output: Evaluasi Terhadap Lulusan Yang
Mengacu Pada Ketercapaian Hasil Pembelajaran
·
Jenis Evaluasi Berdasarkan Subjek Evaluasi
a.
Evaluasi internal: Evaluasi yang dilakukan oleh orang
dalam sekolah sebagai evaluator, misalnya guru.
b.
Evaluasi eksternal: Evaluasi yang dilakukan oleh orang
luar sekolah sebagai evaluator, misalnya orangtua, masyarakat.
Sumber:
1.
Arikunto, Suharsini dan Safruddin, Cepi.
2004. Evaluasi Program Pendidikan Pedoman
Teoritis Praktis Bagi Praktisi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
No comments:
Post a Comment